Wednesday, September 21, 2016

15 POLISI DIPERIKSA SEBAGAI SAKSI, SAAT USUT KASUS DISERSE NARKOBA POLDA BALI


Bandar Togel Online - Sedikitnya ada sebanyak 15 anggota polisi diperiksa sebagai saksi untuk mengungkap kebenaran kasus yang menjerat Direktur Narkoba Polda Bali, Kombes Frangky Haryanto. Hal ini telah disampaikan Kepala Kepolisisan Daerah (Kapolda) Bali, Inspektur Jendral Sugeng Priyanto.

Sampai saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Ada 15 orang yang diperiksa, semua dari jajaran Direktur Narkoba. Hasil pemeriksaan belum saya terima, Kata Sugeng.

Dia menegaskan, pihaknya ingin adanya transparansi dalam pemeriksaan terkait kasus yang ditudingkan pada anak buahnya. Ia pun berharap tak akan ada yang ditutup-tutupi dalam pemeriksaan kasus anak buahnya.

Ini semua ada mekanisme internal di Polri. ada tahap berikutnya oleh Provost, kalau pidana akan ditingkatkan lagi, tidak hanya sidang etik, saya tidak menanyakan progresnya, saya menghindari seolah-olah saya intervensi.

Agen Togel Online - Sementara, Kepala Biro Pengamanan Internal Mabes Polri, Brigadir Jenderal Anton Wahono menegaskan jika dalam kasus ini jajarannya tidak menangkap tangan Franky.

Dimana saya tidak pernah melakukan operasi tangkap tangan, saya perlu melakukan pendalaman dari informasi yang saya dapatkan, saya tegaskan jika kesalahan anggota tidak akan ditutupi, ini harus diproses untuk dipertanggungjawabkan secara hukum.

Anton menjelaskan, Apa yang dilakukan jajarannya adalah meneruskan instruksi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Yang dilakukan ini adalah penegakan hukum. Ini perintah Kapolri dan tidak ada tebang pilih.

Meskipun Direktur Narkoba Polda Bali, Franky telah terbukti melakukan penyelewengan dana, namun Anton mengaku tak bisa berbicara mengenai sanksi apa yang nantinya akan dikenakan kepada Franky.


Agen Judi Online - Ini tidak bisa mengandai-andai sanksinya. Proses penyelidikan ini bersifat rahasia. Saya baru kali ini bicara ke rekan-rekan. Tugas saya untuk proses penyelidikan. Selanjutnya ada bidang lain yang akan meneruskan kasus ini.

Telah diketahui, Tim Mabes Polri memeriksa Direktur Narkoba Polda Bali, Komisaris Besar Franky Haryanto Parapat terkait dugaan pemerasan terhadap tersangka kasus narkoba. kasus yang menjeratnya adalah pemotongan anggaran DIPA 2016 dengan barang bukti uang Rp. 50 juta di brangkas bensat.

Terkait dengan kasus pemerasan, Franky diduga melakukan pemerasan terhadap 7 kasus narkoba dengan barang bukti dibawah 0.5 gram.

Informasi beredar, rata-rata satu kasus dimintai uang minimal Rp 100 juta, bahkan kabarnya dalam kasus narkoba yang menjerat warga negara Belanda, ia meminta satu unit mobil Toyota Fortuner 2016.



Posted By - Semesta4d.com









No comments:

Post a Comment